Jumat, 23 Maret 2012

Hanok(Rumah Adat Korea)


Rumah adat Korea diistilahkan Hanok dan tidak begitu berbeda-beda di setiap daerah. Secara konsep, besarnya rumah di daerah selatan dan rumah di daerah utara memiliki perbedaan dari segi bentuknya dan bahan pembangunannya. Di daerah utara letak bangunan rumah berupa segi empat dan tertutup supaya menghindari udara dingin. Selain itu, dapur, gudang dan kandang ternak pun ada di dalam bangunan. Sedangkan, di daerah selatan bangunan rumah terletak secara bergaris dan terbuka supaya angin dapat masuk dan menghilangkan rasa panas di dalam bangunan. Tentu saja, terdapat banyak pintu dan jendela juga.



Rumah Tradisional Korea (Hanok)








Hanok adalah sebutan untuk rumah tradisional Korea yang dipakai untuk membedakan dengan rumah gaya Barat. Pada umumnya arsitektur Korea memperhitungkan lokasi rumah dari lingkungan sekelilingnya, khususnya mempertimbangkan keadaan geografi dan musim (ribet juga ya kalo nau bikin rumah,,,,). Struktur interior juga dirancang berdasarkan lokasi rumah, dengan Prinsip yang disebut Baesanimsu (hangul: 배산임수) secara harfiah mengatur rumah ideal untuk dibangun membelakangi gunung, dan sungai berada di depan rumah. Hanok dibangun menghadap ke timur atau selatan agar cukup mendapat sinar matahari.








Rumah tradisional Korea dibangun dari bahan-bahan alami seperti kayu, tanah, batu, jerami, genting, dan kertas. Tiang-tiang dan kerangka hanok dibuat dari kayu. Tembok pengisi kerangka rumah dibangun dari bata yang dibuat dari campuran tanah dan rumput. Kertas tradisional Korea (hanji) dipasang di rangka jendela, rangka pintu, dan pelapis dinding. Lantai dibuat dari tanah yang dikeraskan atau batu.








Kertas tradisional Korea (hanji) dipasang di rangka jendela, rangka pintu, dan pelapis dinding.

Pinggiran atap yang melengkung ke atas disebut cheoma. Panjang cheoma menentukan jumlah sinar matahari yang masuk ke dalam hanok. Berdasarkan perbedaan mencolok di bagian atap, secara garis besar hanok dibagi menjadi dua jenis: giwajip (rumah beratap genting) yang dihuni kalangan atas (yangban) dan chogajip (rumah beratap jerami) yang dihuni kalangan petani. Giwajip dibangun memakai genting (giwa) sehingga biaya pembangunan rumah menjadi mahal dan tidak terjangkau oleh rakyat biasa. Sebaliknya, rakyat biasa tinggal di rumah beratap jerami yang bahan-bahannya mudah didapat. Hanok beratap genting hingga kini masih digunakan sebagai tempat tinggal, sedangkan hanok beratap jerami sudah menjadi bangunan langka. tapi kalo yang suka nonton drama saeguk kayak Dong Yi, Queen Seon duk, Jewwl in the palace kita masih bisa liat hanok beratap jerami betul tidak.

Bagian-bagian bangunan
Hanok dilengkapi dengan ondol untuk menghangatkan lantai rumah selama musim dingin. Orang Korea duduk, makan, dan tidur di lantai yang terus menerus dihangatkan oleh ondol.



 
Beranda lebar penghubung ruangan satu dengan ruangan lainnya disebut daecheong (대청). Daechong merupakan ruangan terbuka dengan lantai dari kayu yang dibangun untuk menjaga rumah tetap sejuk di musim panas. 








Daecheong
Bentuk hanok juga berbeda-beda menurut daerahnya di Korea. Di Korea bagian utara yang dingin, bangunan hanok disusun menyerupai persegi tertutup sebagai penahan angin untuk menjaga rumah tetap hangat.
Di Korea bagian tengah, ruangan-ruangan disusun membentuk huruf L (atau aksara hangul: ). 

Di Korea bagian selatan, hanok dibangun memanjang menyerupai huruf I agar angin mudah keluar masuk.
Bangunan (ruangan) tempat tinggal pria dan wanita dipisahkan sesuai dengan pemikiran Konfusius. Hanok terdiri dari bangunan-bangunan (ruangan) yang disebut haengrangchae, sarangchae, anchae, dan sadang.
Haengrangchae adalah bangunan untuk tempat tinggal pelayan, berada di dekat pintu masuk.
Sarangchae adalah bangunan untuk pria atau kepala keluarga, termasuk untuk makan dan tidur, dan berada di bagian depan.
Anchae adalah bangunan utama sekaligus ruang tidur untuk wanita berikut anak-anak kecil, dan terletak di bagian dalam yang jauh dari pintu masuk. 



Ruangan untuk altar leluhur disebut sadang.
Halaman di tengah-tengah bangunan rumah disebut madang, dan bangunan gudang disebut gwangchae.
Selain itu, hanok juga sering memiliki cerobong asap dan pintu gerbang (munganchae).





cr: http://ria-kepopme.blogspot.com



Tidak ada komentar:

Posting Komentar